Senin, 11 Maret 2019

Tomaki broom, floor brooms, cleaning tools, household appliances

Tomaki broom, floor brooms, cleaning tools, household appliances, 
The craftsmen of Gelagah Kebumen,Java,Indonesian




It's called a glagah or rayung or kemb jembul broom and some say pine broom. Actually just another name in the area where the tree grows. Sapu Rayung or Gelagah is made from glagah grass (Saccharum spontanum) which is commonly grown in the highlands. Glagah grows a lot in the area around the foot of Mount Slamet Banyumas. Glagah that can be utilized is plants in the flowers and stems. The dried glagah flower can be arranged into a crown of brooms.
Making broom crowns is done by sewing using nylon thread or strings. Consumers sometimes like the continuity model, but there are also those who like lakop with bamboo or wooden stems tied to glagah.

The appearance of the glagah broom craft in Petanahan Kebumen originated in the village of Kewangunan, Subdistrict Petanahan, the beginning of the emergence of broom crafts in a resident's house named Farhanudin (ALBA Shop Jl. Puring KM 02) by renting two houses, which were used for broom production and marketing of production .


 At that time, the main raw material was still in the form of fibers taken from Magelang and Lidi broom material also took from Majenang, Ciamis and craftsmen in the homes of surrounding residents. Kang Udin and his men first learned to make brooms from Magelang and Purbalingga. The broom stems are made from Ancho bamboo, the type of bamboo that grows in the highlands is mainly grown in the Wonosobo area.

Currently the price of Glagah / rayung is quite expensive compared to the previous year. The broom made at this time is the Broom Shrimp Penjalin model, the reason for choosing to produce this type of broom is because it is very popular outside the region marked by the many Buyers, consumers who order, take and participate in marketing the products of ALBA Stores. 

Penjalin shrimp broom is popular with the community because it is easy to use, practical, clean and of course stylish, not even rarely / often used as a snack or souvenir. Who are interested in cooperating and or just looking at making broom crafts, please come to the ALBA shop, Jl puring Km 02 Kewangunan Petanahan Kebumen Central Java Indonesia

 Mobile / WA 0813 271 729 82 , 087837820711



























Selasa, 23 Agustus 2016



Pengrajin sapu Gelagah Kebumen, 

Namanya sapu glagah atau rayung atau kembang jembul dan ada yang mengatakan sapu cemara. Sebenarnya hanya nama lain dibelahan daerah tempat tumbuh pohon tersebut. Sapu Rayung atau Gelagah terbuat dari rumput glagah (Saccharum spontanum) yang biasa tumbuh di dataran tinggi. Glagah banyak tumbuh di areal sekitar kaki Gunung Slamet Banyumas. Glagah yang dapat dimanfaatkan adalah tanaman di bagian bunga dan batang. Bunga glagah yang telah kering dapat dirangkai menjadi mahkota sapu.
Pembuatan mahkota sapu dilakukan dengan menjahitnya menggunakan benang nilon atau senar. Konsumen terkadang ada yang  menyukai model langsungan tetapi ada juga yang suka dengan lakop dengan tangkai dari bambu atau kayu yang diikatkan dengan glagah.
Kemunculan kerajinan sapu glagah di Petanahan Kebumen bermula sekitar 3 tahun yang lalu di Desa Kewangunan, Kecamatan Petanahan, awal mula muncul kerajinan sapu di rumah warga yang bernama Farhanudin (Toko ALBA  Jl. Puring KM 02) dengan menyewa dua rumah warga, yang  digunakan untuk produksi sapu dan memasarkan hasil produksi.
 Waktu itu, bahan baku utama masih berupa ijuk mengambil dari Magelang dan juga bahan Lidi sapu mengambil dari Majenang ,Ciamis dan pengrajin dirumah penduduk sekitar. Kang Udin dan anak buahnya awal mula belajar membuat sapu dari Magelang dan Purbalingga. Batang sapu dibuat dari bambu ancho, jenis bambu yang tumbuh didataran tinggi terutama banyak tumbuh di daerah Wonosobo.
 Saat ini harga Glagah/rayung lumayan lebih mahal dibanding tahun tahun sebelumnya. Sapu yang dibuat saat ini adalah model Sapu Udang Penjalin , alasan memilih memproduksi jenis sapu ini karena sangat digemari diluar daerah ditandai dengan banyaknya para Buyer, konsumen yang memesan , mengambil dan ikut memasarkan hasil produksi Toko ALBA.  Sapu udang Penjalin banyak digemari masyarakat dengan alasan mudah digunakan, praktis , bersih dan tentu bergaya bahkan tidak jarang /sering digunakan sekedar jajan awet atau buat oleh-oleh. Yang berminat bekerjasama dan atau sekedar melihat pembuatan  kerajinan sapu silahkan datang ke toko ALBA  Jl puring Km 02 Kewangunan Petanahan Kebumen. Hp/WA 0813 271 729 82.